Manfaat Membaca Nyaring Terhadap Anak Usia Dini

Teknik membacakan buku nyaring kepada anak usia dini perlu lebih giat diadvokasikan kepada orangtua. Selain mempererat hubungan orangtua dengan anak, membaca nyaring juga membangun pemahaman anak mengenai diri sendiri, lingkungan, dan konsep berbahasa ynag benar.

Selama ini, mayoritas orangtua membaca nyaring kepada anak tanpa ada arahan. Misalnya, mereka mewajibkan anak untuk duduk diam hingga buku cerita selesai dibacakan. Kerap kali orangtua langsung membaca dari halaman pertama dan tidak berhenti hingga halaman terakhir. Ketika  menerapkan membaca nyaring, orangtua dan guru PAUD harus memperhatikan karakteristik anak.

Manfaat Membaca Nyaring Terhadap Anak Usia Dini


Buku yang tepat untuk anak usia dini adalah buku cerita bergambar, bisa yang memiliki teks, bisa pula tanpa teks. Pertama-tama, orangtua membacakan buku selama 10 menit dan melihat reaksi anak. Apabila anak tersebut lebih condong kepada kinestetik, ia tidak betah berdiam diri terlalu lama. Biarkan anak bergerak dan bermain sambil dipantau apabila ceritanya bisa langsung dilanjutkan atau menunggu hingga esok.

baca juga : Pentingnya Membaca Secara Ekstensif

Permainan nada suara dan mimik muka orangtua sangat penting karena anak sedang belajar mengenai bermacam-macam emosi. Ketika membaca, orangtua jangan langsung berpindah ke kalimat selanjutnya. Pada kalimat yang baru saja dibaca, tanyakan mengenai makna kata-kata yang baru dipelajari anak. Juga ketika membaca buku bergambar, jangan lupa membahas gambar tersebut.

PAUD-PAUD di Indonesia sekarang menekankan membaca buku bergambar, bahkan ada pelatihan bagi orangtua, termasuk mereka yang buta huruf agar bisa menceritakan gambar tersebut. Membaca nyaring mengakrabkan anak dengan buku sehingga membangun kebiasaan membaca.

Dalam pelatihan orangtua juga diajarkan agar mereka mulai aktif untuk membuat buku cerita sendiri. Bentuknya bisa dari kertas yang digambar, ditulis, dan ditempel sendiri. Tujuannya adalah menyadarkan orang tua bahwa buku anak tidak selamanya perlu dibeli. Buku untuk anak usia dini bisa diproduksi sendiri dan prosesnya juga bisa menjadi ajang bermain sambil belajar bagi anak.

baca juga : Pentingnya Membacakan Buku Pada Anak Sejak Usia Dini

Bagi sebagian anak, diajak membaca nyaring dua halaman sehari sudah cukup karena mereka merupakan tipe yang lebih senang bergerak. Tidak perlu dipaksa ketika anak sudah bosan karena justru akan membuat anak takut pada buku.

Guru bekerja sama dengan orangtua menyusun strategi agar proses anak bisa ikut membaca nyaring bisa lebih insentif. Misalnya dengan lebih banyak ekspresi atau menggunakan alat bantu seperti boneka.

Ketika membaca nyaring, terangkan kosakata yang baru dibaca. Contohnya adalah dongen Si Kancil hendak menyeberang sungai. Bisa ditanyakan kepada anak arti kata "menyeberang" dan suruh mereka menyeberang di trotoar dan jembatan. Di dalamnya orangtua dan guru bisa memberikan nasihat untuk berhati-hati dan mematuhi tata tertib lalu lintas.

baca juga : Bangkitkan Kembali Gerakan Membaca Secara Konservatif

Hendaknya kebiasaan membacakan buku secara nyaring untuk anak sudah menjadi rutinitas di semua PAUD. Melalui buku, anak bisa membangun wawasan dan cita-cita. Kalau media sosial, ada batas umur minimal bagi anak untuk mengakses. Orang tua juga jangan sibuk menggunakan media sosial sehingga mengucilkan anak.

logoblog
Previous Post
Posting Lebih Baru
Next Post
Posting Lama

Post a comment

Copyright © Manajemen Sekolah. All rights reserved.