Kepala sekolah sebagai pemimpin dan pengelolah sekolah merupakan tokoh kunci dalam keberhasilan pendidikan. Peningkatan kapasitas kepala sekolah merupakan keniscayaan agar memiliki wawasan yang luas dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman.
Permasalahan mendasar dunia pendidikan adalah siswa dituntut agar bisa bersaing di abad ke-21. Akan tetapi, kemampuan kepala sekolah dan guru masih ada yang terpaku pada kompetensi abad ke-19. Fungsi kepala sekolah ialah sebagai pengelolah, pengawas, dan pengembang kemampuan wirausaha komunitas sekolah guna mencapai delapan standar pendidikan nasional. Didalamnya termasuk memotivasi guru dan membantu mereka meningkatkan kompetensi secara berkala.
Kepala sekolah diangkat oleh pemerintah daerah. Untuk level SD dan SMP diangkat oleh Bupati atau Walikota. Sementara untuk SMA dan SMK oleh Gubernur. Meskipun demikian, diharapkan guru yang sudah berpengalaman dan bermutu yang diangkat menjadi kepala sekolah.
Kepala sekolah yang memiliki wawasan luas bisa memberi otonomi kepada guru-guru untuk mengembangkan rencana serta metode pembelajaran yang memang sesuai kebutuhan tiap-tiap rombongan belajar. Hal ini membuat pendidikan berjalan dengan semestinya, bukan kaku, dan sekadar mengikuti panduan di buku teks.
Contoh paparan mengenai program pemberdayaan kepala sekolah misalnya yang dijalankan di India. Hal pertama yang dilakukan ialah mengajak pemerintah beserta masyarakat memastikan seleksi kepala sekolah memang berdasarkan mutu dan kinerja, bukan pendekatan personal dengan penguasa lokal.
Kedua ialah memastikan keaktifan organisasi kepala sekolah kalau di Indonesia MKKS. Selain itu, juga rutin mengadakan pembekalan sebelum pengangkatan menjadi kepala sekolah dan ketika menjabat. Pelibatan guru dan siswa dalam memberikan umpan balik serta mengedepankan pembelajaran yang berbasis data juga memastikan fungsi pengelolaan dan pengawasan sekolah berjalan baik.
Berdasarkan data Kemitraan untuk Pengembangan Kapasitas dan Analisis Pendidikan (ACDP) tahun 2016, para guru mengeluh kepala sekolah terlalu sibuk dengan tugas administrasi sehingga kurang memerhatikan aspek peningkatan kompetensi guru. Ini merupakan kesempatan melakukan pendampingan kepada kepala sekolah untuk mengatur jadwal kerja mereka.[1]
Kepala sekolah bisa membangun kemitraan dengan guru-guru senior untuk membantu melakukan pengawasan. Guru senior adalah guru yang sudah memenuhi jam belajar minimal 5.000 jam. Misalnya latar belakang kepala sekolah ialah guru sejarah, untuk mengevaluasi kinerja guru fisika, guru senior di mata pelajaran tersebut bisa membantu mengembangkan indikator penilaiannya. Dengan harapan hasil pengawasan tepat sasaran dan bisa memperbaiki proses pembelajaran.
-----------------------------------
[1]. kompas.id 12/10/2018
Home »
Seputar Edukasi
» Memaksimalkan Fungsi Pengawasan Kepala Sekolah
Memaksimalkan Fungsi Pengawasan Kepala Sekolah
Manajemen Sekolah
10/14/2018
Previous Post
Posting Lebih Baru Next Post
Posting Lama
Posting Lebih Baru Next Post
Posting Lama
Seputar Edukasi
Post a comment
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terbaru
Populer
- Lembar Kerja Siswa Potensi Sumber Daya Hutan
- Cara Mendapatkan Personal Learning Network atau Jaringan Pembelajaran Personal
- 10 Perangkat Lunak Sistem Manajemen Sekolah Terbaik tahun 2020
- Lembar Kerja Siswa Pemahaman Lokasi Melalui Peta
- Ciri-Ciri Pembelajaran
- Lembar Kerja Peserta Didik " Persebarang Hutan Mangrove dan Terumbuh Karang Di Indonesia "
- Lembar Kerja Peserta Didik " Benua Amerika"
- Beberapa Karakteristik Gaya Belajar Interpersonal
- Sistematika Pembelajaran
- Tujuan Belajar dan Mengajar