Pengertian Istilah Frasa "Karpet Merah"

Warna merah identik dengan citra megah. Lahirlah istilah karpet merah untuk seremoni acara penting atau menyambut pejabat. Hitam lekat dengan sesuatu yang buruk, katakanlah kampanye hitam. Apa peran warna dalam bahasa?

Pengertian Istilah Frasa "Karpet Merah"


Kita sudah tak asing menggunakan frasa “karpet merah” yang sering diasosiasikan sebagai jalur atau jalan yang dikhususkan bagi para elite dalam acara resmi. Setidaknya demikian yang kaprah dalam beberapa acara resmi semacam Oscar, penghargaan film di Amerika Serikat, atau penyambutan tamu penting yang protokoler.

Mengapa merah? Tampaknya kata merah kerap diidentikkan dengan megah, mewah, pembawa kehormatan, penanda prestise dan kekayaan sejak dahulu kala. Suku Aztec dan Maya diketahui menggunakan serangga Cochineal hanya demi mendapatkan merah menyala yang–konon–pada masanya sulit diperoleh. Dalam sebuah drama karya Aeschylus (458 SM) tersua sebuah referensi yang menyatakan bahwa merah tua penanda penting penghormatan menyambut seorang pahlawan dari medan perang.

Kita kemudian bisa mengatakan bahwa beberapa warna tertentu mewakili atau membawa makna spesifik. Carl Gustav Jung pernah melakukan penelitian dengan hasil: warna ternyata mampu memengaruhi kondisi psikologi manusia. Warna kemudian sering diartikan dan dihubungkan dengan kondisi psikologis sang pemakai warna itu. Warna menjadi daya ungkap dan isyarat tanpa bahasa.

Hijau mewakili beraneka pemaknaan ketika disandingkan dengan beberapa kata: meja hijau, mata hijau, planet hijau, dll. Meja hijau adalah frasa yang dikaitkan dengan pengadilan, tempat yang dikenal sebagai jalan tengah mencari keadilan, titik temu, juga perdamaian. Hijau sering diasosiasikan dengan damai, sejuk, tenteram, atau penyembuhan, sumber kehidupan, dan kemakmuran. Namun, maknanya kemudian berubah drastis dalam frasa mata hijau yang setali tiga uang dengan mata duitan.

Biru memiliki ruang sendiri. Biru yang identik dengan warna langit dan laut sering dikaitkan dengan keteduhan, kecerdasan, dan kedalaman perasaan. Namun, maknanya kemudian berbelok dalam frasa film biru yang dihubungkan dengan sebagai film yang kuyup adegan seksual.

Hitam itu ke arah kejahatan. Kampanye hitam merujuk kepada kampanye dengan segala macam usaha yang tak patut dan melanggar peraturan. Demikian juga dengan kelompok hitam, aliran hitam, dan ilmu hitam. Namun, hitam mengalami pergeseran makna dalam kambing hitam, personifikasi korban atas tuduhan palsu yang disengaja. Pun ketika ia dipakai dalam upacara perkabungan, menjadi penanda perasaan sedih serta kehilangan.

Putih yang identik dengan bersih, suci, baik, dan benar dipercaya dan dikonstruksi pemaknaannya oleh manusia di masa lampau. Dalam cerita atau dongeng kepahlawanan, tokoh baik sering digambarkan muncul atau lahir dari cahaya yang memancarkan aura putih bersih atau memiliki ilmu yang memancarkan cahaya silau/putih.

Bendera putih yang muncul dalam sebuah perang disepakati sebagai tanda menyerah dan keluar dari pertikaian. Pakaian tenaga medis berwarna putih lantaran ia tidak termasuk dalam dua kubu yang berseteru.

Warna telah menjadi bagian konstruksi budaya dan daya ungkap bahasa.

logoblog
Previous Post
Posting Lebih Baru
Next Post
Posting Lama

Post a comment

Copyright © Manajemen Sekolah. All rights reserved.