Guru Dituntut Selalu Kembangkan Profesi Pada Era Revolusi Industri 4.0

Para guru hendaknya harus selalu mengembangkan diri guna meningkatkan profesionalisme. Dorongan tersebut semakin menguat seiring dengan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pada era revolusi industri 4.0. Hal itu hanya bisa dilakukan jika para guru memiliki motivasi yang kuat.

Motivasi dari dalam diri lebih utama bagi guru. Guru harus mengurangi kebergantungan dari luar misalnya dorongan atau mitivasi dari atasan. Ada beberapa kiat yang dapat digunakan untuk meningkatkkan motivasi pendidik.

Guru Dituntut Selalu Kembangkan Profesi  Pada Era Revolusi Industri 4.0

Pertama, guru harus selalu berpikir untuk maju. Jika guru menyadari adanya kekurangan pada dirinya, harus ada paksaan untuk menutup kekurangan tersebut lewat usaha. Kiat lainnya, pendidik harus selalu berusaha untuk berhasil mencapai tujuan hidupnya.

Pencapaian kesuksesan merupakan salah satu cara untuk terus memotivasi diri. Kiat terakhir, pendidik harus bisa memelihara rasa malu. Jika pendidik tidak mempunyai kompetensi yang baik, bagaimana ia dapat mengajar dengan baik. Dengan rasa malu, mereka akan selalu belajar lebih keras lagi.

Baca juga : Memahami Kecakapan Era 4.0 (Revolusi Industri Keempat)

Ada sejumlah prinsip dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mesti dianut guru dan dosen untuk mencapai profesionalisme. Antara lain memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme, serta memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

Mereka wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Era revolusi industri 4.0 memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Utamanya dalam mempertahankan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal.

Hal itu penting agar budaya yang hadir di lingkungan masyarakat tidak tergerus oleh kecanggihan teknologi. Tantangan bagi pendidik menjadi nyata lantaran generasi muda dapat dengan mudah mempelajari apa pun secara otodidak melalui situs daring dan media sosial.

Baca juga : Transformasi Pendidikan di Indonesia Era Revolusi Industri 4.0

Pendidik harus bisa mengarahkan anak didiknya untuk memanfaatkan informasi teknologi secara positif. Jika tidak, para anak didik rentan mengalami perubahan sikap lantaran mereka sudah mengenal bermacam produk digital sejak kanak-kanak.

 Akibatnya, muncul kecenderungan generasi tersebut mengalami kecanduan gawai, perundungan siber atau penurunan moral dan akhlak. Dalam hal ini, literasi komputer dan internet bagi para pendidik mutlak dibutuhkan.

logoblog
Previous Post
Posting Lebih Baru
Next Post
Posting Lama

Post a comment

Copyright © Manajemen Sekolah. All rights reserved.