Strategi Pendukung Pembelajaran Emosi Sosial

Social Emotional Learning (SEL) adalah proses dimana siswa mengelolah emosi, menetapkan tujuan, merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain, dan menciptakan hubungan positif yang menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab.

SEL sekarang memainkan peran penting dalam sistem pendidikan saat ini. Sebagian besar siswa berasal dari latar belakang sosial dan ekonomi yang beragam, multikultural dan multibahasa. Pembelajaran emosional sosial membantu siswa mengembangkan kecakapan hidup yang melampaui akademisi.

Strategi Pendukung Pembelajaran Emosi Sosial


Ini memberikan suasana belajar yang positif, ditempah oleh strategi pengajaran yang positif, yang dapat membantu meningkatkan keberhasilan siswa tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan di masyarakat.

Mengapa pembelajaran sosial ekonomi itu penting, dan memberi beberapa strategi pengajaran yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran sosial-emosional di kelas.

Manfaat Pembelajaran Emosional Sosial

Menurut "Buku Pegangan Penelitian dan Praktek Pembelajaran Sosial dan Emosional" menyebutkan pembelajaran sosial emosional meningkatkan prestasi, meningkatkan empati dan kebaikan, meningkatkan sikap siswa terhadap akademisi, dan mengurangi depresi dan stres.

Ketika siswa mengembangkan apa yang oleh para ahli disebut "lima keterampilan utama" SEL (kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab), mereka akan lebih berhasil di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.

baca juga : Pentingnya kreatifitas guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

Kepercayaan sosial-emosional yang akan mereka kembangkan dapat meningkatkan kemungkinan mereka akan lulus dari sekolah menengah, melanjutkan ke perguruan tinggi, dan memiliki karier. Ada juga peluang lebih besar untuk kesehatan mental yang lebih baik, hubungan yang lebih positif, dan penurunan perilaku kriminal.

Strategi Mengajar untuk Mempromosikan SEL

Membangun keterampilan belajar emosional sosial (SEL) di kelas melibatkan keterampilan mengajar dan membuat model serta memberikan siswa kesempatan untuk berlatih dan menerapkan keterampilan ini. Beberapa strategi pengajaran yang dapat dilakukan dikelas sebagai berikut.

Check-in dengan Rapat Pagi

Kesadaran diri, kesadaran sosial, dan keterampilan hubungan adalah tiga komponen inti SEL. Mengadakan pertemuan pagi hari untuk "melapor masuk" dengan perasaan siswa adalah cara yang bagus untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan ini. Mereka akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berbicara di depan rekan-rekan mreka, dan menggunakan kesadaran sosial untuk berempati dengan orang lain atau dengan mereka yang berasal dari berbagai latar belakang.

Mereka akan mengembangkan keterampilan hubungan mereka, keterampilan kunci SEL lainnya, dengan berkomunikasi, mendengarkan, dan bekerja sama dengan orang lain. Cukup memulai hari dengan pertemuan pagi dan membuat hubungan pribadi dengan siswa akan mendukung pembelajaran sosial dan emosional di kelas.

Mintalah Siswa Bekerja dalam Kelompok

Kerja kelompok memanfaatkan kelima komponen utama pembelajaran sosial emosional.Bekerja dengan teman sebaya, siswa harus mengenali perilaku dan kekuatan mereka sendiri, mereka harus memiliki kemampuan untuk berperilaku dalam situasi yang berbeda. Siswa harus memiliki kesadaran diri dalam pengaturan kelompok dan menghormati orang lain.

Kerja kelompok berarti bekerja dalam pengaturan tim, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bernegosiasi, dan mencari bantuan ketika dibutuhkan. Siswa harus menghasilkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah, menganalisis situasi, dan merefleksikannya.  Secara keseluruhan, bekerja dalam kelompok membantu membangun komunitas di dalam ruang kelas dan memungkinkan siswa belajar membuat pilihan sendiri.

Memelihara Ketertiban Kelas

Seperti yang disebutkan sebelumnya, SEL meningkatkan perilaku sosial seperti ketertiban. Dengan kesadaran sosial menjadi salah satu nilai inti dalam SEL, siswa belajar untuk menghormati orang lain, berempati dengan mereka, serta bersikap baik.

Salah satu cara untuk memelihara budaya kelas yang baik adalah dengan meminta siswa untuk mengisi pikiran mereka dengan kebaikan. Ini menunjuk pada kebahagiaan dan melakukan hal-hal baik untuk orang lain. Ketika guru mengisi pikiran siswa, maka guru melakukan sesuatu yang baik untuk siswa.

Tentang siswa untuk mengisi pikiran temannya setiap hari dengan menulis pesan kebaikan pada kartu ucapan dan menempatkannya di kelas. Setiap hari pada pertemuan di kelas, bagikan beberapa pesan kebaikan. Ini adalah cara yang bagus untuk membangun keterampilan percaya diri, kesadaran sosial, dan hubungan antar siswa.

Menumbuhkan Pola Pikir Pertumbuhan

Kata kata yang anak-anak pilih untuk berbicara kepada diri mereka sendiri akan menentukan pola pikir mereka. Salah satu cara terbaik untuk membantu siswa membangun pola pikir pertumbuhan adalah dengan membuat mereka menetapkan tujuan. Begitu mereka menetapkan tujuan, mereka dapat membuat daftar langkah-langkah yang akan mereka ambil untuk mewujudkan tujuan mereka.

Bantulah siswa memahami bahwa kata-kata yang mereka gunakan untuk berbicara kepada diri sendiri mempengaruhi pengambilan keputusan mereka. Dengan membantu siswa memahami konsep ini, Guru membantu mereka mengembangkan kemampuan mereka baik di dalam maupun di luar kelas. Melalui latihan dan pengulangan, siswa dapat mengembangkan pola pikir pertumbuhan yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.

logoblog
Previous Post
Posting Lebih Baru
Next Post
Posting Lama

Post a comment

Copyright © Manajemen Sekolah. All rights reserved.