Pemerintah mendorong instansi pendidikan dan perusahaan teknologi gotong royong mendukung pengoptimalan kegiatan belajar mengajar dalam jaringan. Upaya itu diharapkan mampu mengurangi potensi penyebaran penyakit Covid-19. Kemdikbud siap dengan skenario bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran dalam jaringan (daring) bagi para siswa.
Kemdikbud telah memiliki aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis laman dan Android bernama Rumah Belajar. Sejumlah fitur unggulan dapat diakses siswa dan guru, seperti kelas digital, bank soal, dan sumber belajar. Semua sekolah dari jenjang pendidikan apapun bisa memanfaatkannya.
Mendikbud mengapresiasi sejumlah sekolah dan perusahaan teknologi swasta yang sudah bergerak cepat menyikapi perlunya pembelajaran dalam jaringan di tengah merebaknya penyakit Covid-19. Ada beberapa yang sudah menyatakan kesanggupannya memberikan fasilitas belajar secara daring, antara lain Google, RuangGuru, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Sekolahmu, dan Zenius.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud, sudah ada sekitar 65 institusi yang menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) daring. Telkomsel telah bekerja sama dengan aplikasi belajar RuangGuru. Kerja sama ini memungkinkan pelajar, orangtua siswa, dan guru pelanggang Telkomsel bisa mengakses seluruh materi belajar di aplikasi RuangGuru secara bebas dengan kuota hingga 30 gigabyte.
Selain RuangGuru, masih ada potensi bekerja sama dengan perusahaan aplikasi ataupun penyedia layanan belajar dalam jaringan dengan mengandalkan interaksi melalui internet. Telkomsel juga telah menjajaki peluang kolaborasi dengan sekitar 100 perguruang tinggi yang mengembangkan laman layanan belajar daring.
Telkomsel telah memiliki paket internet ilmupedia yang dapat dipilih pelanggang layanan prabayar untuk mengakses aplikasi-aplikasi edukasi. Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan lintas konsumsi data, telah ada upaya menambah kapasitas jaringan dan pengamanan kualitas layanan di wilayah residensial.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) daring memerlukan dukungan dari orang tua. KBM dengan cara itu menuntut orang tua serius ikut mendampingi dan mengawasi peserta didik seperti guru. Apabila orang tua tidak siap dengan peran ganda tersebut, KBM daring tidak akan berjalan maksimal. Akibatnya, ada potensi orangtua membiarkan anaknya tidak belajar.
Apabila orangtua siap dengan KBM daring, lalu mau mendampingi dan mengawasi saat kegiatan, hal tersebut tidak cukup. Orang tua juga harus membiasakan anak-anaknya memiliki perilaku hidup sehat dan menghindari kerumunan. Kedua upaya itu bisa mengurangi potensi risiko tertular penyakit Covid-19.
Durasi KBM daring biasanya berjalan efektif empat sampai enam jam. Sisanya adalah waktu kosong. Orangtua perlu berperan membiasakan agar mengupayakan aktivitas kreatif sebagai pengganti.