Dunia semakin membutuhkan generasi yang berkarakter di bidang sains, teknologi, engineering/teknik, dan matematika (STEM) demi terwujudnya kehidupan di muka bumi yang lebih baik dan menyenangkan. Untuk itu, generasi muda perlu diberi inspirasi dan diajarkan dengan baik untuk menguasai fondasi bidang STEM masa depan.
Salah satu usaha pengembangan profesionalisme guru adalah program HESA (Honeywell Educators at Space Academy) yang digelar oleh United States Space Rocket and Center (USCCR) Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA Marshall.
Baca juga : Penyiapan Sumber Daya Manusia Dengan Strategi Baru
Saat ini para guru memiliki tugas yang berat untuk dapat menarik perhatian siswa dalam belajar karena berkompetisi dengan banyak hal, termasuk internet. Para guru harus memiliki kemampuan mengembangkan beragam aktivitas yang membuat siswa tertarik belajar. Belajar matematikan dan sains masih dianggap sulit. Program Space Camp menjadi salah satu cara untuk menginspirasi generasi muda agar memahami potensi bidang STEM.
Sangat penting untuk membuat guru percaya diri bahwa mereka memiliki keterampilan dan informasi yang baik dalam mendukung pekerjaan mereka di ruang kelas. Pengalaman merasakan langsung melalui beragam aktivitas terkait misi luar angkasa akan menginspirasi guru agar menjadi kuat keinginannya dalam mendidik dan mengembangkan metode belajar STEM yang merangsang siswa menekuni bidang ini.
Dari informasi para guru yang pernah mengikuti program HESA mengatakan, dirinya mendapat inspirasi dari beragam kegiatan dan tukar pengalaman dari guru lain untuk membuat praktik belajar yang aktif dalam bidang matematika. Mereka sudah punya ide untuk mengajarkan matematika yang lebih menyenangkan. Misalnya, saat belajar statistik, para siswa diajak ke luar kelas dan mengumpulkan data dari warga sekitar lalu menganalisisnya dengan teknologi komputer.
Sementara guru lain mengembangkan klub sains di sekolah dengan beragam aktivitas yang lebih menantang minat siswa. Para guru yang mengikuti program HESA menyadari bahwa dunia ini tidak ada batasnya dan mereka punya peran yang sama untuk menyiapkan generasi yang mampu membuat kehidupan dunia lebih baik lewat penguasaan STEM.