Soal HOTS di Ujian Nasional

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP digelar serentak digelar serentak mulai Senin (23/4/2018) di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta 4.294.786 peserta, terdiri atas 3.286.482 siswa SMP dan 1.008.304 siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts). Ujian Nasional terdiri dari Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK dan UN berbasis Pencil Kertas atau UNKP. (mediaindonesia.com,23/04/2018).

Menyinggung antisipasi kendala pelaksanaan UN yang bakal muncul para penyelenggara telah menyiapkan mitigasi risiko. Seperti urusan listrik, internet, pengawasan, server cadangan dan pengamanan telah disiapkan.



Dari 4,3 juta peserta UN sekitar 63% peserta UNBK dan 37% peserta UNKP. Soal UN bagi yang mengikuti ujian berbasis kertas di salurkan melalui daerah, sedangkan untuk UNBK, melalui singkronisasi sebelum pelaksanaan Ujian diadakan. UN SMP sederajat menggunakan tingkat kesulitan tinggi atau HOTS, hal ini telah menjadi kebijakan Kemdikbud untuk memperkenalkan asesmen dengan model soal HOTS (Higher Older Thinking Skills).

Tujuan HOTS untuk melatih keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dikalangan siswa, supaya siswa tidak hanya belajar dengan pola menghapal saja. Kisi-kisi soal dengan pendekatan HOTS untuk UN SMP maupun UNBK SMA sebelumnya telah disosialisasikan dan diajarkan kepada siswa. Soal HOTS sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu.

Keputusan untuk menerapkan soal berbasais penalaran tingkat tinggi atau HOTS di ujian nasional SMP tingkat kesulitannya sudah disesuaikan dengan kemampuan siswa SMP. HOTS untuk SMP akan disesuaikan dengan level yang berbeda dan tentu saja berbeda dengan SMA. Soal-soal yang memerlukan daya nalar tinggi di berlakukan mulai tahun 2018 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas UN. Soal seperti itu akan menjadi standar pelaksanaan UN hingga tahun 2025 sehingga mampu mendeteksi kemampuan siswa.(Muhadjir, mediaindonesia.com/23/04/2018).

Jumlah soal HOTS berkisar 10% hingga 15% dari jumlah soal yang ada. Soal HOTS diperkenalkan agar siswa lebih kritis, analitis, dan kreatif. Siswa jangan belajar dengan pola hapalan saja. Kurikulumpun belum sepenuhnya mendukung penerapan soal HOTS. Belum semua guru menerapkan HOTS. Pendekatan HOTS pada umumnya terkait dengan Kurikulum 2013, sedangkan siswa SMP kelas IX yang ikut UN berbasis komputer (UNBK) masih banyak yang memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau Kurikulum 2006.

Terkait penerapan model UN HOTS, peserta UNBK SMP/MTS harus siap. Meskipun kemungkinan kesulitan siswa bisa muncul. Mengapa demikian ? Karena belum semua guru menerapkan HOTS dalam pembelajaran di sekolah. Saat UN berlangsung penting melibatkan masyarakat dalam pengawasan. Misalnya untuk menanggulangi gangguan teknis atau tindakan menyalahi aturan.

logoblog
Previous Post
Posting Lebih Baru
Next Post
Posting Lama

Post a comment

Copyright © Manajemen Sekolah. All rights reserved.