Ujiana nasional berbasis komputer tingkat SMP/SMA dan sederajat kembali digelar pada tahun pelajaran 2017/2018 secara serentak di tanah air. Pemamfaatan teknologi informasi dalam ujian nasional tersebut terus dikembangkan dan disempurnakan sejak pertama kali dilaksanakan secara terbatas pada tahun 2014.
Kini penggunaannya semakin meluas dan ujian berbasis kertas pensil untuk naskah soal ataupun lembar jawaban semakin berkuran dan ditinggalkan.
Selain mengurangi risiko kesalahan distribusi lembar soal seperti yang dahulu kerap terjadi, ujian nasional berbasis komputer (UNBK) juga dapat meminimalkan praktik kecurangan saat pengerjaan soal karena adanya sistem acak variasi soal.
Pada tahun ini terdapat tambahan fitur baru dalam pelaksanaan UNBK yakni pada menu "Transfer Response". Fitur tersebut mampu merekam aktivitas layar komputer siswa saat mengerjakan soal dan file rekaman tersebut disimpan secara terenkripsi di server lokal.
Fitur "transfer Response" berguna salah satunya apabila ada orangtua siswa yang keberatan terhadap hasil ujian anaknya.
Hasil rekaman bisa digunakan untuk menganalisis proses pengerjaan soal. Apabila seorang anak ragu-ragu dalam mengerjakan soal, akan terlihat dalam file rekaman yang tersimpan di server lokal.
UNBK terus disempurnakan agar kian menjadi salah satu tolok ukur yang sahih akan pencapaian studi siswa.
Selain ramah lingkungan, ujian berbasis tehnologi informasi tersebut juga diharapkan mampu membawa penghematan bagi pengeluaran negara karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pembelian kertas serta ongkos cetak naskah soal ujian nasional.
Kekacauan pelaksanaan ujian nasional akibat salah pendistribusian lembaran naskah soal seperti dahulu kerap terjadi hanya akan menjadi kenangan masa lalu