Era yang menciptakan perekonomian digital menjadi peluang bagi generasi milenial untuk bisa mengelolah bisnis secara kreatif, terutama daerah. Apalagi, kondisi perekonomian Indonesia diyakini terus membaik. Indonesia membutuhkan generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat mengelolah dan menggerakkan pembangunan ke desa-desa agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Saat ini sebagian besar keuntungan bisnis berbasis digital masih dinikmati oleh industri besar. Untuk itu, generasi milenial diminta untuk mengelolah peluang secara kreatif dalam mengembangkan bisnis baru berbasis digital. Contohnya pengembangan industri pariwisata di pedesaan yang dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Tanah Toraja membuka kesempatan untuk memasarkan jasa traveling, souvenir, dan industri kreatif lainnya.
Generasi era digital |
Kondisi perekonomian yang membaik perlu diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia, khususnya generasi milenial dalam menghadapi pertumbuhan di era ekonomi digital. Generasi milenial tidak perlu takut menghadapi persaingan kerja dan dan bisnis di era digital. Meskipun banyak pekerjaan yang telah tergantikan oleh mesin, kreativitas manusia tetap dibutuhkan.
Kaum muda diharapkan tidak hanya membekali diri dengan pengetahuan, tapi juga keterampilan dan kreativitas untuk menciptakan inovasi. Yang tak kalah penting, kaum milenial juga diminta tetap menjaga etika dan kejujuran. Diera ekonomi digital saat ini, konsumen membutuhkan produk yang berkualitas, mudah didapat, dan murah. Kaum muda perlu menangkap hal itu sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis. Banyak jenis usaha bermodal murah yang dapat dikembangkan.
Generasi milenial dianggap memiliki sifat kolaboratif yang lebih tinggi dibanding pendahulunya. Hal itu membuat mereka lebih menyadari sejumlah pekerjaan tak bisa ditangani sendiri, sehingga harus melibatkan pihak lain. Cara seperti itu diakui memberikan keuntungan karena lebih efisien dan dapat menekan biaya. Disektor pendidikan, dituntut untuk menyesuaikan program studi dan kurikulum dengan era digital. Dengan begitu, lulusan yang dihasilkan diharapkan lebih kompeten dan siap menghadapi berbagai perubahan.